Minggu, 20 Februari 2011

REFLEKSI KEPEMIMPINAN DIRI DI SEKOLAH
[ Oleh : Uswatun Khasanah Alaqila, S.Hi, M.Pd.I ]
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem dan program pendidikan di seluruh tingkatan, secara umum sudah membutuhkan revolusi alias perlu diubah total. Di berbagai jenis dan jenjang pendidikan, kini sekolah cenderung tidak terarah karena kurikulum yang tidak serasi. Proses pembelajaran pun tidak kreatif dan tidak mendorong kreativitas anak didik. Di sisi lain, pengelolaan dalam materi pembelajaran kerap tumpang tindih sehingga mematikan prakarsa pelajar. Kemampuan guru-guru di bidang pedagogik, didaktik dan metodik juga sangat kurang, sehingga acapkali guru sama sekali tidak mempedulikan pengembangan kepribadian dan watak anak didiknya. Pendidikan di Indonesia makin materialistis. Pendidikan kita juga terperangkap dalam keyakinan keliru, seolah-olah makin banyak mata ajaran yang dikuasai semakin terdidik seseorang. Kenyataan itu merupakan materialisme dikdaktis yang harus segera dihentikan. Lebih ironis lagi, pendidikan yang materialistis itu bersifat komersial. Tak berlebihan bila istilah penyelenggara sekolah kini sudah dapat diubah menjadi pengusaha sekolah.
Pendidikan memang membutuhkan biaya besar, tetapi biaya itu tidak perlu seluruhnya dibebankan kepada murid (orang tua/wali). Pemerintah sebagai pengayom masyarakat harus menjalankan asas subsidiaritas. Jika tidak, makin banyak anak jalanan, anak fakir miskin, anak telantar. Kecen-derungan itu tidak boleh diabaikan oleh masyarakat dan pemerintah. Sebaiknya pendidikan dan persekolahan wajib dibebaskan dari etatisme (pengaruh dan pengaturan pemerintah yang berlebihan). Pendidikan juga perlu dibebaskan dari sentralisme (penyeragaman). Harus ada variasi kurikulum, serta dikembangkan otonomi pengelolaan pendidikan di berbagai kawasan. Otoritas ini memiliki wewenang penuh untuk mengatur pendidikan di wilayahnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Refleksi Kepemimpinan Diri pada Sekolah
Keberhasilan pimpinan sekolah sangat bergantung pada daya belajarnya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan mengasah keterampilan terbaiknya dalam menerapkan teori menjadi serangkaian aksi untuk mewujudkan tujuan. Berdasarkan pernyataan singkat itu dapat diketahui ada tiga ranah utama yang mendasari keterampilan kepala sekolah, yaitu :
 Penguasaan ilmu pengetahuan
 Pengembangan keterampilan terbaik menerapkan ilmu pengetahuan
 Bekerja, mengerahkan dan mengarahkan orang untuk mencapai tujuan
 Memiliki pemahaman yang baik mengenai tujuan yang hendak diwujudkannya.
Pertanyaan itu muncul setelah memperhatikan fakta bahwa dalam kondisi dan situasi sekolah yang semakin kompleks maka tugas pendidik sekolah akan semakin bertambah. Hal ini diiringi harapan orang tua siswa, siswa, dan guru yang semakin tinggi. Standar pendidikan yang diharapkan semakin tinggi pula. Atas dasar itu kita meyakini bahwa sekolah membutuhkan pimpinan yang semakin tinggi standarnya. Pada saat ini sekolah memerlukan tenaga pengajar sekolah yang memiliki kapasitas untuk:
1) Merumuskan visi-misi sebagai instrumen mewujudkan keberhasilan (Creating a Vision for Success)
Sebagaimana dinyatakan oleh Warren Bennis bahwa pimpinan sekolah yang efektif merupakan inti dari sukses organisasi. Pimpinan sekolah yang efektif adalah yang dapat mengembangkan visi dengan berkolaborasi sehingga tumbuh iklim yang kondusif bagi berkembangnya inisiatif orang-orang untuk mencapai tujuan dengan standar mutu yang tinggi. Orang-orang saling berkomunikasi untuk mewujudkan visi-misi. Mereka mengerahkan dan meningkatkan aktivitas kolaborasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam mewujudkan harapan tertinggi, kepala sekolah memahami benar indikator, indikator operasional, dan kriteria mutu yang diharapkan yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang hendak diwujudkannya.
2) Mendeskripsikan harapan yang tinggi untuk di raih siswa (Setting High Expectations for Student Achievement)
Pimpinan sekolah yang efektif dapat merumuskan standar yang tinggi, program pembelajaran yang bermutu yang dapat membantu siswa mengembangkan kecerdasannya, membantu siswa mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan siswa hidup mandiri dan melanjutkan pendidikannya. Mengembangkan sistem pendukung berupa suasana belajar dan proses pembelajaran yang memenuhi kriteria standar sehingga siswa terpandu untuk mencapai standar nasional pendidikan.
Pimpinan sekolah yang efektif menggunakan hasil melakukan penilaian terhadap proses kegiatan untuk memastikan bahwa harapan yang tinggi itu benar-benar dapat diwujudkan. Menganalisis keterampilan terbaiknya berproses, menganalisis best practices dalam proses pendidikan dan mengaitkan dengan kebutuhan siswa, masyarakat dan bangsa yang proaktif mempersiapkan masa depan siswa. Poros perhatian kepala sekolah adalah pada keberhasilan siswa belajar. Fokus pada data yang dapat di capai siswa.
Kepala sekolah selalu meningkatkan motivasi dan menguatkan sistem pengelolaan sekolah untuk menangani setiap kegiatan dalam rangka mencapai target yang tertinggi. Dalam menerapkan standar, kepala sekolah selalu menghimpun data melalui kegiatan pengukuran. Penerapan standar berarti mengukur dan menilai tentang pemenuhan kriteria standar dalam proses dan hasil yang dapat siswa wujudkan.
3) Kapasitas pengembangan diri pimpinan (Building the Capacity for Leadership)
Pimpinan sekolah yang efektif selalu mengembangkan keterampilan dan bakat di tengah perubahan yang dinamis di sekitar orang-orang yang dipimpinnya. Mengembangkan kapasitas menggerakan proses perubahan, memfasilitasi siswa dan guru melakukan proses perubahan. Pimpinan sekolah piawai mengubah rencana yang telah ditetapkan menjadi aksi dalam suatu proses yang terukur. Mereka mengintegrasikan diri dalam menentukan keputusan dengan melibatkan komunitas sekolah, termasuk guru, siswa, staf, dan orang tua siswa. Menjadi pengaman dan penjamin bahwa seluruh rangkaian proses pembaharuan berjalan sebagai suatu sistem. Menjamin seluruh kelompok di sekolah bergerak menuju arah yang telah ditentukan. Mengembangkan kerja sama dengan semua kelompok, sekolah lain, universitas, dan lembaga lainnya yang dapat mempercepat proses perubahan.
Pimpinan sekolah yang efektif meyakini bahwa keterampilan kepemimpinan merupakan hal yang dapat ditingkatkan melalui proses belajar, mereka memiliki harapan yang tinggi dan mempertimbangkan dengan cermat dalam memilih strategi untuk mengawal sekolah dan memastikan bahwa setiap individu dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal.
4) Menunjukkan kepemimpinan yang etis dan bermoral (Demonstrating Ethical and Moral Leadership)
Pimpinan sekolah yang efektif merupakan model atau teladan karena memiliki etika dan moral yang tinggi . Keterampilannya mengembangkan diri sebagai proyek promosi dan mendukung terciptanya lingkungan yang kondusif tempat siswa belajar, tempat guru mengajar, tempat staf bekerja yang selalu mencoba melaksanakan yang benar sesuai target dan dengan hasil yang paling baik. Pimpinan sekolah mampu mendemonstrasikan penguatan pada staf pada saat menghadapi situasi sulit, menambah semangat bereksplorasi untuk memperoleh pengalaman baru bagi seluruh siswa dan anggota komunitas. Mengembangkan kebersamaan yang terikat erat, sehingga tiap individu siswa berkembang secara optimal melalui interaksi kerja sama. Pimpinan sekolah selalu konsisten dalam mewujudkan tujuan. Mutu tidak mudah diwujudkan, memerlukan waktu dan proses. Keterampilan pimpinan sekolah selalu bergerak fokus pada mewujudkan tujuan.
Pada tahun 2000, Ribbon Panel Departemen Pendidikan New York menyatakan bahwa sukses pembaharuan sekolah yang paling utama adalah mengembangkan kapasitas pimpinan sekolah sebagai strategi utama untuk meningkatkan standar pendidikan. Pembinaan pimpinan sekolah diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi pimpinan sekolah (Acquiring Essential Knowledge and Skills for Effective School Leadership). Pimpinan sekolah memerlukan penguasaan keterampilan yang dipertajam dari waktu ke waktu untuk meningkatkan standar suasana belajar. Menurut komisi itu terdapat pengetahuan esensial dan keterampilan terbaik yang perlu ditingkatkan, yaitu:
a) Pimpinan mengerti dan memahami dengan baik apa arti dan tugas pimpinan (Leaders know and understand what it means and what it takes to be a leader)
b) Pimpinan memiliki visi sekolah yang selalu disebarluaskan dan ditingkatkan pencapainnya (Leaders have a vision for schools that they constantly share and promote)
c) Pimpinan terampil berkomunikasi secara jelas dan efektif (Leaders communicate clearly and effectively).
d) Pimpinan bekerja sama dan bermitra dengan yang lain (Leaders collaborate and cooperate with others). Pimpinan memperoleh kepercayaan diri dan kepercayaan dari orang-orang melalui komunikasi dan kerja sama.
e) Menumbuhkan Daya Tahan dan berwawasan jauh ke depan (Leaders persevere and take the “long view”). Pimpinan fokus pada masa depan, namun harus tahan terhadap ganguan yang resisten.
f) Pimpinan mendukung, mengembangkan, dan merawat staf (Leaders support, develop and nurture staff) Pimpinan memiliki standar perilaku, selalu mencari perspektif baru, pandangan baru agar siswa, guru, dan staf mengembangkan keunggulannya untuk mewujudkan harapan tertinggi.
g) Pimpinan mampu memimpin dirinya sendiri dan orang lain secara bertanggung jawab dan akuntabel (Leaders hold themselves and others responsible and accountable).
h) Pimpinan tidak pernah berhenti belajar dan mempertajam keterampilan terbaiknya (Leaders never stop learning and honing their skills). Pimpinan selalu melakukan introspeksi diri dan merefleksikan diri, mencari masalah dan menjawab, biasa melakukan penelitian dan menyempurnakan pekerjaan.
i) Pimpinan memiliki daya menerima informasi yang berisiko (Leaders have the courage to take informed risks).
Pimpinan sekolah sebagai orang penentu keberhasilan dan kegagalan sekolah. Keberhasilannya ditentukan oleh kapasitas belajarnya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan menerapkan ilmu pengetahuannya dalam keterampilan yang terbaik untuk mengarahkan dan mendorong kekuatan siswa, guru, staf dan orang tua agar semua bergerak dan berusaha kuat untuk mencapai tujuan. Pemahaman pimpinan sekolah perlu terus dikembangkan untuk lebih mamahami profil lulusan yang diharapkannya, mengerahkan sumber daya pendidik untuk memfasilitasi siswa balajar secara optimal dengan standar yang selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Pimpinan sekolah yang berhasil adalah yang mampu menampilkan dirinya sebagai model diri yang berkembang, menjadi teladan bagi guru, siswa dan yang lainnya serta mampu berkomunikasi dan beradaptasi dengan perubahan.
B. Analisis Swot pada Sekolah
1. Analisis Swot ( Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Hambatan) pada Sekolah
 STRENGTH / KEKUATAN
1. Sekolah terakreditasi A
2. Kelulusan UN mencapai 100 %
3. Guru dan Karyawan kompeten dengan bidang tugasnya
4. Sekolah berstatus negeri kategori RSKM
5. Memiliki citra yang bagus di masyarakat
6. Memiliki jaringan internet yang memadai
7. Prestasi siswa dibidang olah raga sampai tingkat propins

 WEAKNESS / KELEMAHAN
1. Iklim organisasi sekolah kurang kondusif
2. Guru kurang menguasai ICT dan Bahasa Inggris
3. Belum ada fasilitas Laboratorium bahasa
4. Kedisiplinan guru masih kurang khususnya dalam mengajar tepat waktu
5. Input siswa dengan kemampuan yang standar
6. Gaya kepemimpinan kepala sekolah yang sentralistik

 OPPORTUNITIES / PELUANG
1. Orang tua dan masyarakat membutuhkan sekolah yang memiliki kualitas baik
2. Minat siswa untuk masuk SMP Negeri dari tahun ke tahun semakin meningkat
3. Adanya dukungan komite yang sangat baik
4. Adanya Program beasiswa, BKMM dan GNOTA
5. Adanya bantuan pemerintah, seperti bantuan RSKM dan BOMM dll
6. Adanya UU sikdiknas yang memungkinkan perhatian yang lebih besar dari pemerintah pusat dan pemerintah daearah yang lebih besar

 THREATS / HAMBATAN
1. Kemampuan ekonomi orang tua siswa yang rata-rata dari kalangan menengah ke bawah
2. Kurang partisipasi orang tua
3. Adanya budaya luar yang negative
4. Adanya pesaing dari sekolah negeri lain yang sudah lama berdiri
5. Perkembangan teknologi yang cepat dalam bidang pengajaran yang kurang dapat diikuti oleh pendidik dan tenaga kependidikan

C. Usulan dan Model Pembelajaran Pada Sekolah
1. Usulan Kemajuan Sekolah
Dalam melaksanakan rencana peningkatan mutu pendidikan yang telah disetujui bersama antara sekolah, orangtua siswa, dan masyarakat, maka sekolah perlu mengambil langkah proaktif untuk mewujudkan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Kepala sekolah dan guru hendaknya mendayagunakan sumberdaya pendidikan yang tersedia semaksimal mungkin, menggunakan pengalaman-pengalaman masa lalu yang dianggap efektif, dan menggunakan teori-teori yang terbukti mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Kepala sekolah dan guru bebas mengambil inisiatif dan kreatif dalam menjalankan program-program yang diproyeksikan dapat mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Karena itu, sekolah harus dapat membebaskan diri dari keterikatan-keterikatan birokratis yang biasanya banyak menghambat penyelenggaraan pendidikan.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, sekolah hendaknya menerapkan konsep belajar tuntas (mastery learning). Konsep ini menekankan pentingnya siswa menguasai materi pelajaran secara utuh dan bertahap sebelum melanjutkan ke pembelajaran topik-topik yang lain. Dengan demikian siswa dapat menguasai suatu materi pelajaran secara tuntas sebagai prasyarat dan dasar yang kuat untuk mempelajari tahapan pelajaran berikutnya yang lebih luas dan mendalam.
Untuk menghindari berbagai penyimpangan, kepala sekolah perlu melakukan supervisi dan monitoring terhadap kegiatan-kegiatan peningkatan mutu yang dilakukan di sekolah. Kepala sekolah sebagai manajer dan pemimpin pendidikan di sekolahnya berhak dan perlu memberikan arahan, bimbingan, dukungan, dan teguran kepada guru dan tenaga lainnya jika ada kegiatan yang tidak sesuai dengan jalur-jalur yang telah ditetapkan. Namun demikian, bimbingan dan arahan jangan sampai membuat guru dan tenaga lainnya menjadi amat terkekang dalam melaksanakan kegiatan, sehingga kegiatan tidak mencapai sasaran.
2. Program Kerja Sekolah
 STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN
No Urutan Kegiatan
A . Bidang Akademik
1. Penyusunan KKM Seluruh Mata Pelajaran
2. Ulangan Harian
3. Remidial dan Pengayaan
4. Bimbingan dan Motivasi Belajar
a. Pertemuan Perwalian
b. Tindak Lanjut Pembimbingan
5. Pelajaran Tambahan
6. Peningkatan Mutu
a. Lomba Mata Pelajaran
b. Siswa Teladan
B. Bidang Non Akademik
1. Peningkatan Prestasi Olah Raga
a. Pengembangan Diri
b. Lomba-lomba
c. Kegiatan OSIS
d. Kegiatan Pramuka
e. Kegiatan Hari Besar Nasional
f. Kegiatan Peduli Siswa
g. Kegiatan Studi Banding
2. Pembinaan Prestasi Kesenian
3. Pembinaan Kegiatan Keagamaan
4. Pembinaan Kegiatan Lain
C. Bidang Kesiswaan
1. Penyusunan Program dan Rapat-rapat
2. Tes Potensi Akademik (IQ)
3. Program Unggulan Lokal dan Global
4. Pendidikan Kecakapan Hidup
5. Karya Wisata
6. Kegiatan Pengembangan Diri / BK
7. Pendidikan Komputer

 STANDAR ISI
No. Urutan Kegiatan
1. Menyusun Dokumen KTSP
2. Menyusun Silabus dan RPP Mata Pelajaran
3. Menyusun dan Silabus dan RPP Mulok
4. Pengadaan Buku Pegangan Siswa
5. Pengadaan Buku Pegangan Guru

 STANDAR PROSES
No. Urutan Kegiatan
1. Pembuatan KKM Setiap Mata Pelajaran
2. Pelaksanaan MGMP Sekolah
3. Pelaksanaan Supervisi
4. Pembuatan Dokumen Penilaian
5. Pembuatan Perangkat Kurikulum
 Bahan Ajar dan Modul
6. Mengembangkan Proses Pembelajaran Tuntas dengan Pendekatan CTL
7. Penggunaan Media Pembelajaran dan Multimedia
8. Pemberian Penghargaan
9. Ujian Tengah Semester
10. Ujian Akhir Semester
11. Try Out Ujian Nasional
12. Ujian Akhir Nasional
13. Ujian Akhir Sekolah
14. Ujian Praktek
15. Penyelesaian Dokumen Kelulusan
16. Ujian Susulan

 STANDAR PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
NO. URUTAN KEGIATAN
1. Rapat Kerja
2. Pelatihan Penguasaan TIK
3. Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran
4. Workshop, Seminar, Diklat
5. Pelatihan Bahasa Inggris

 STANDAR SARANA DAN PRASARANA
NO. URAIAN KEGIATAN
1. Inventarisasi Sarana & Prasarana Sekolah
A. Prasarana Fisik
B. Sarana Pendidikan dan Kantor
 Alat dan Bahan Pendidikan
 Penunjang Pendidikan
 Alat dan Keperluan Kantor
2. Pemeliharaan Sarana & Prasarana Sekolah
A. Bangunan Sekolah
Ruang : Guru, Kepala Sekolah, Kelas, Kantor TU, Kaur, BK, UKS, OSIS, Ganti Pakaian Siswa, Pengesitan, Laboratorium, Perpustakaan, Keterampilan, Musholla, Koperasi Siswa, Kantin Sekolah, Toilet Siswa dan Guru, Serba Guna
B. Non Bangunan Sekolah
 Lapangan Upacara
 Pagar Bumi Sekolah
 Kebun Sekolah
 Sarana Perkantoran
 Sarana Laboratorium
 Komputer Sekolah
 Sarana Olah Raga
 Sarana Upacara
 Buku-buku Siswa, Guru & Perpustakaan
 Sarana Ekstra Kurikuler
 Mebelair Kelas, Kepsek, Guru, TU, Lab, Perpustakaan, dsb.
3. Rencana
A. Rehabilitasi
 1 Ruang Musik
 1 Ruang Keterampilan
 Sumur Sekolah
 Perg. Melanjutkan Pembangunan
 Melanjutkan Pembangunan Lab. Biologi
 Pemasangan Pintu Besi Lokal Atas
 Penambahan Komputer dan Internet
 Perbaikan dan Penambahan Mebelair
 Penambahan Teralis Ruang
B. Pengadaan
1. Penambahan Buku Sekolah ( Paket dan Perpustakaan
2. Penambahan Bahan dan Alat KBM
3. Pembangunan Gudang dan Ruang Arsip
4. Pavingisasi Lapangan Upacara
5. Laborat Bahasa Tahap I
6. Ruang dan Gedung Pramuka
7. Green House
8. Ruang BK
9. Pagar Keliling Sekolah Permanen
10. Tempat Parkir Guru dan Tamu
11. Talud dan Saluran Air
12. Generator / Genset
13. Pendanaan Rapat Komite Sekolah
14. Pembelian Korsik ( Drum Band )

 STANDAR PENGELOLAAN
NO. URAIAN KEGIATAN
A. Perangkat Dokumen Pelaksanaan Kerja / Kegiatan
1. Dokumen RPS ( RAKS 1 dan RAKS 2 )
2. Dokumen PSB
3. Dokumen Pedoman Pembinaan Siswa
4. Dokumen Tata Tertib Siswa
5. Dokumen Kode Etik Sekolah
6. Dokumen Penugasan Guru
B. Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja
1. Struktur Organisasi
2. Dokumen Pembagian Tugas
C. Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Akreditasi Sekolah
1. Ada Tim Khusus
2. Ada Instrumen
3. Ada Pelaporan
4. Pendokumentasian
5. Tindak lanjut
D. Kemitraan dan Peran Serta Masyarakat
1. Dokumen Keberadaan Komite Sekolah
2. Dokumen Kerja Komite Sekolah
3. Kepengurusan Komite Sekolah
4. Perolehan Kerjasama dengan Pihak lain
5. Bantuan Biaya Pendidikan dari Orang Tua
E. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sekolah
1. Terpasang PAS ( Paket Aplikasi Sekolah )
2. Terpasang Jaringan SIM


 STANDAR KEUANGAN DAN PEMBELANJAAN
NO. URAIAN KEGIATAN
1. Sosialisasi kepada Masyaralat
2. Transparansi Pembiayaan Melalui Laporan Berkala Kedepan 100 %
3. Membangun Kerjasama dengan Komite Sekolah (Masyarakat)
4. Kerjasama dengan Perusahaan / Pengusaha
5. Laporan secara Berkala


 STANDAR PENILAIAN
NO. URAIAN KEGIATAN
1. Memiliki Indikator dan Teknik Penilaian dalam Silabus
2. Memiliki RPP dan Perangkat Tes
3. Dokumen Analisis Hasil Penilaian
4. Arsip Evaluasi yang telah Ditanda Tangani
5. SK Kepala Sekolah untuk Ulangan Tengah Semester, Akhir Semester, Kenaikan Kelas dan Ujian
6. Notulen Rapat
7. Dokumen Undangan pada Wali Murid
8. Pedoman Kenaikan Kelas dan Kelulusan
9. Tanda Terima SKHUN dari Setiap Siswa
10. Tanda Terima Ijazah
11. Dokumen Nilai Rata-rata Ujian
12. Dokumen Pelaksanaan dan Hasil Try Out
13. SK Kepala Sekolah Tentang Ujian Praktek
14. Dokumen Pelaksanaan dan Hasil Ujian Praktek
15. SK Kepala Sekolah Tentang Ujian Sekolah
16. Dokumen Pelaksanaan dan Hasil Ujian sekolah

 STANDAR PENGEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH
NO. URAIAN KEGIATAN
1. Budaya sekolah
a. Pembiasaan Membaca
b. Pembiasaan Sholat Berjamaah
c. Pelaksanaan 3 S
d. Pelaksanaan IMTAQ
e. Peningkatan Lingkungan Sekolah
f. Peningkatan Ketertiban Sekolah
g. Kegiatan Lomba Antar Kelas
h. Melaksanakan dan Mengikuti Lomba Matematika dan Sains
i. Melaksanakan Ekstra Kurikuler Bahasa Inggris
2. Pengembangan Lingkungan
1. Pengadaan dan Pemeliharaan Alat Kebersihan Sekolah
2. Penyempurnaan Taman Sekolah
3. Penanganan Limbah Sekolah
4. Pembenahan Sanitasi Sekolah
5. Pengelolaan Kantin Sekolah

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
 Visi
Sebagai lembaga Pendidikan Islam terdepan dalam pembelajaran, pengkajian dan dakwah Islamiyah kepada masyarakat. Pembaru pemikiran dan pengembangan Islam, aqidah, dan pembinaan akhlakul karimah, agen pembaharu dan tranformatif sosial yang disemangati Nilai-Nilai Islam serta Informasi Agama Islam.
 Misi
• Sekolan membina dan mengembangkan SDM berkwalitas sebagai pengembangan manajemen Sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran pada masyarakat.
• Menumbuh kembangkan suasana anak didik yang berkwalitas, aktifis yang berakhlaqul karimah dan lingkungan yang mendukung dalam rangka menciptakan wahana dan fungsionalisasi Sekolah sebagai pusat kajian keislaman, pembaru pemikiran dan pengembangan Pendidikan Islam
• Mengantarkan anak didik menjadi SDM yang berwawasan luas, yang mampu memenuhi kebutuhan dan siap menghadapi kompetisi global, nasional dan regional.
 Tujuan
• Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memilki kemampuan dalam pendidikan dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, Agama Islam, IPTEK dan seni yang bernafaskan Islam
• Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam, serta mengupayakan penggunanya untuk meningkatkan taraf kehidupan yang bermasyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional dan memperkaya khazanah keilmuan.

D. Evaluasi pada Sekolah
1. Kekurangan pada Sekolah
 WO Strategi (Kelemahan Kesempatan)
1. Mengkondusifkan iklim organisasi sekolah dgn peraturan yang lebih partisipasif
2. Meningkatkan kemampuan Guru di bidang penguasaan ICT dan Bahasa Inggris
3. Mengajukan usulan ke pemerintah untuk Pengadaan Laboratorium Bahasa
4. Peningkatan kedisiplinan siswa dan guru dengan menerapkan system point untuk setiap pelanggaran
5. Peningkatan kualitas input siswa melalui seleksi yang lebih bermutu
6. Meningkatkan peran-para wakil kepala sekolah dalam kepemimpinan
 WT Strategi (Kelemahan –tantangan )
1. Peningkatan peran humas, serta mengoptimalkan kelebihan-kelebihan sekolah
2. Mengoptimalkan seleksi Peserta didik secara maksimal
3. Meningkatkan kerjasama komite secara masif
4. Mengusahakan peningkatan partisipasi dari pemerintah
5. Mengupayakan bantuan alokasi anggaran dari Pemda

2. Kelebihan pada Sekolah
 SO Strategi (Kekuatan-Kesempatan)
1. Meningkatkan perolehan nilai rata-rata pada ujian nasional sebesar 0,5
2. Meningkatkan jumlah lulusan yang dapat diterima di perguruan tinggi negeri baik melalui jalur bebastes masuk perguruan tinggi maupun lewat jalur tes (UMPTN)
3. Mempertahankan hasil kelulusan UN yang 100 %
4. Mempertahankan nilai akreditasi sekolah A
5. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan siswa berkomunikasi dengan bahasa inggris
6. Meningkatkan status sekolah kategori mandiri
7. Mempertahankan citra positif sekolah
8. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada
9. Memberikan dukungan terhadap prestasi yang diperoleh siswa

 ST Strategi ( Kekuatan- Tantangan )
1. Mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga bantuan pemberi bea siswa baik pemerintah maupun non pemerintah
2. Meningkatkan peran humas dalam pemberian layanan kepada masyarakat, dengan mengadakanacara-acara yang menarik minat orang tua dan masyarakat.
3. Mengagakan kerja sama dengan lembaga yang menangani pembinaan generasi muda
4. Mengoptimalkan program unggulan yang dimiliki sekolah, agar memiliki kelebihan dengan sekolahyang sudah lama berdiri, misalnya dengan meningkatkan pelayanan.
5. Meningkatkan kemampuan guru dan tenaga kependidikan dalam bidang ICT
DAFTAR PUSTAKA
http://en wikipedia.org/wiki/school leadership

www.highered.nysed.gov/ocue/04/school leadership.htm

www.ericdigists.org/1992-3/school.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar